Data perbankan menjadi rentan terkena serangan malware karena dianggap bernilai tinggi. Lalu apa yang terjadi apabila perusahaan keuangan terkena malware? Jawaban sederhananya adalah hacker dapat mencuri data, menipu, bahkan melakukan pemerasan terhadap perusahaan.
Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, sektor perbankan menjadi salah satu sektor incaran peretasan data. Malware berbahaya seperti Luna Moth, Wanna Cry, Locky, dan lainnya dapat merusak sistem keuangan hingga menimbulkan kerugian besar seperti kebangkrutan dan kerusakan reputasi perusahaan.
Apa itu Malware?
Malware adalah istilah umum perangkat lunak yang digunakan untuk mencuri data dari perangkat digital. Malware dapat menyerang perangkat apa pun yang terhubung ke internet, termasuk komputer, laptop, tablet, smartphone, bahkan perangkat IoT.
Sejak mengalami digitalisasi, keuntungan yang didapat sektor keuangan berbanding lurus dengan ancaman keamanan data perusahaan. Demikian malware yang dari tahun ke tahun semakin canggih. Untuk itu, perusahaan perlu tahu apa saja malware yang diprediksi akan membahayakan sektor perbankan pada tahun 2024 sebagai berikut.
Malware Gold Digger
Ditemukan pertama kali pada tahun 2023 pada perangkat pengguna Android dan iOS di Asia-Pasifik. Malware Gold Digger adalah jenis trojan perbankan yang sudah berhasil di Vietnam. Gold Digger bahkan memiliki kemampuan menggunakan teknologi AI untuk membuat deepfake, yaitu rekayasa gambar atau video yang meniru penampilan dan. Dengan deepfake, penjahat siber dapat mengakses akun perbankan korban yang menggunakan verifikasi biometrik atau mengelabui petugas bank untuk melakukan transaksi.
Malware Coyote
Malware ini pertama kali dideteksi oleh Kaspersky, tim riset dan analisis global. Coyote merupakan trojan perbankan canggih baru yang sudah menargetkan 60 lembaga perbankan di Brasil. Coyote dapat mengelabui sistem keamanan perbankan yang sudah canggih dengan penginstalan Squirrel pada windows untuk distribusinya.
Untuk melindungi diri dari ancaman malware di tahun 2024 ini, sektor perbankan perlu meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap malware. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah:
- Menggunakan antivirus yang terpercaya dan selalu memperbarui sistem operasi dan aplikasi perbankan.
- Tidak mengunduh atau membuka file, tautan, atau lampiran yang mencurigakan atau berasal dari sumber yang tidak dikenal.
- Tidak memberikan izin akses yang tidak perlu kepada aplikasi yang tidak terverifikasi atau tidak resmi.
- Menggunakan metode autentikasi yang kuat dan berlapis, seperti kata sandi, PIN, OTP, atau biometrik, untuk mengamankan akun perbankan.
- Memeriksa riwayat transaksi dan saldo rekening secara berkala dan melaporkan jika ada aktivitas yang mencurigakan atau tidak sah.
Malware adalah ancaman serius bagi sektor perbankan yang dapat merugikan baik nasabah maupun bank. Oleh karena itu, penting bagi sektor perbankan untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap malware dan melakukan langkah-langkah pencegahan dan perlindungan yang efektif.