Di era digital yang semakin maju, serangan keamanan siber menjadi ancaman yang semakin nyata. Dua jenis serangan yang paling sering terjadi adalah serangan Denial of Service (DoS) dan Distributed Denial of Service (DDoS). Meski memiliki tujuan yang serupa – yaitu menghentikan layanan atau membuatnya tidak dapat diakses – kedua jenis serangan ini memiliki perbedaan signifikan. Artikel ini akan membahas perbedaan antara serangan DoS dan DDoS.
Serangan DoS: Definisi dan Cara Kerja
Serangan DoS adalah taktik yang digunakan oleh peretas untuk membuat website atau server tidak dapat diakses oleh pengguna yang sah. Metode ini dilakukan dengan membanjiri sistem target dengan lalu lintas jaringan yang berlebihan sampai sistem tersebut overload dan tidak dapat menangani permintaan yang masuk.
Ada berbagai cara untuk melancarkan serangan DoS, tetapi salah satu yang paling umum adalah melalui penggunaan bot atau script yang secara otomatis mengirimkan sejumlah besar permintaan ke server target. Dalam skenario ini, peretas biasanya menggunakan satu komputer (atau sejumlah kecil komputer) untuk melancarkan serangan.
Serangan DDoS: Definisi dan Cara Kerja
Serangan DDoS adalah evolusi dari serangan DoS. Dalam serangan DDoS, peretas menggunakan banyak komputer yang terhubung dalam jaringan botnet untuk melancarkan serangan. Jaringan botnet ini dapat berisi ribuan, bahkan jutaan, komputer yang telah dikompromikan dan dikendalikan oleh peretas.
Serangan DDoS biasanya lebih sulit ditangani dibandingkan serangan DoS. Karena serangan berasal dari banyak sumber sekaligus, menjadi sulit untuk mengidentifikasi dan memblokir semua sumber serangan. Selain itu, karena volume lalu lintas yang masuk jauh lebih besar, serangan DDoS lebih mungkin berhasil membuat target tidak dapat diakses.
Perbedaan Utama Antara Serangan DoS dan DDoS
Perbedaan utama antara serangan DoS dan DDoS terletak pada skala dan metode serangan. Dalam serangan DoS, lalu lintas yang merugikan biasanya berasal dari satu sumber atau sejumlah kecil sumber. Sementara itu, dalam serangan DDoS, lalu lintas tersebut berasal dari banyak sumber sekaligus.
Karena perbedaan ini, serangan DDoS biasanya lebih sulit untuk ditangani dan memiliki potensi merugikan yang lebih besar dibandingkan serangan DoS. Meskipun demikian, kedua jenis serangan ini sama-sama berbahaya dan dapat menyebabkan kerugian besar bagi organisasi yang menjadi target.
Meski serangan DoS dan DDoS memiliki tujuan yang sama, yaitu membuat sistem target tidak dapat diakses, kedua jenis serangan ini memiliki perbedaan signifikan. Dalam serangan DoS, lalu lintas merugikan berasal dari satu sumber, sementara dalam serangan DDoS, lalu lintas tersebut berasal dari banyak sumber sekaligus.
Dengan mengetahui perbedaan ini, organisasi dapat lebih baik memahami ancaman yang mereka hadapi dan merumuskan strategi keamanan yang tepat untuk melindungi sistem mereka. Meski demikian, penting untuk diingat bahwa baik serangan DoS maupun DDoS sama-sama berbahaya dan membutuhkan tindakan pencegahan yang serius.