Skip to content
Home / Artikel / Memahami Zero Trust Security: Definisi dan Implementasinya

Memahami Zero Trust Security: Definisi dan Implementasinya

Zero Trust

Definisi Zero Trust Security

Di era digital yang berkembang pesat, keamanan siber menjadi tantangan besar bagi semua instansi di seluruh dunia. Dengan semakin banyaknya data yang dipertukarkan secara online, ancaman seperti peretasan, malware, dan pencurian data semakin canggih dan sulit diantisipasi. Pendekatan keamanan konvensional yang hanya mengandalkan perimeter tidak lagi cukup untuk menghadapi ancaman yang terus berkembang. Oleh karena itu, muncul konsep Zero Trust Security, yang memiliki prinsip “tidak ada yang dipercaya secara otomatis.” Setiap akses ke data atau sistem, baik dari dalam maupun luar jaringan, harus divalidasi dan diverifikasi. Pendekatan ini bertujuan untuk memperkuat perlindungan, memastikan keamanan, dan memberikan fleksibilitas yang dibutuhkan oleh sistem modern agar semakin terdistribusi.

Mengapa Zero Trust Penting ? 

Zero Trust Security menjadi semakin relevan di tahun 2024 seiring dengan meningkatnya ancaman siber yang semakin canggih dan kompleks. Model keamanan konvensional yang bergantung pada perlindungan perimeter menjadi lebih rentan terhadap serangan seperti peretasan, malware, dan pencurian data. Dalam model konvensional, pengguna atau perangkat dianggap aman setelah berada di dalam jaringan, sehingga rentan terhadap serangan dari dalam. 

Sistem keamanan Zero Trust mengatasi masalah ini dengan memvalidasi setiap akses, tanpa memberikan kepercayaan otomatis baik dari dalam maupun luar jaringan. Contoh terbaru adalah serangan pada tahun 2024 terhadap perusahaan penyedia layanan cloud besar, yang berhasil dicegah dari eskalasi berkat penerapan Zero Trust. Setiap akses yang dicurigai segera diblokir, dan verifikasi menyeluruh pada aktivitas internal berhasil menahan ancaman sebelum terjadi kebocoran data. Perlindungan ini memastikan setiap interaksi diperiksa, mengurangi risiko serangan yang dapat merugikan perusahaan.

Komponen Utama Zero Trust Security 

  1.  Identitas & Akses
Baca Juga  Implementasi Zero Trust Security Untuk Perusahaan 

Setiap perangkat dan pengguna harus melakukan otentikasi multifaktor (MFA) untuk memastikan bahwa mereka adalah orang yang sah sebelum mereka dapat mengakses data atau sistem. Selain itu, sistem manajemen identitas diterapkan untuk  mengontrol siapa yang dapat mengakses data atau sistem.

  1. Segmen Jaringan

Akses ke jaringan dibatasi berdasarkan kebutuhan pengguna atau perangkat. Untuk mencegah serangan yang menyebar ke seluruh sistem, setiap bagian jaringan diperketat keamanannya.

  1. Enkripsi Data

Enkripsi data adalah proses mengubah informasi menjadi kode rahasia, sehingga hanya orang dengan kunci khusus yang bisa membacanya. Hal ini dapat menjaga data tetap aman dari akses yang tidak diizinkan.

  1. Observasi dan Analisis

Secara real-time, aktivitas pengguna dan perangkat dipantau. Perilaku mencurigakan dideteksi melalui analisis dan melakukan tindakan pencegahan secepatnya.

Implementasi Zero Trust Security

  • Melakukan Penilaian Terhadap Infrastruktur yang Ada

Evaluasi seluruh jaringan dan sistem untuk mengidentifikasi kelemahan dan risiko. Ini sangat penting untuk menentukan area mana yang paling membutuhkan perlindungan.

  • Menyusun Kebijakan Akses Berbasis Peran

Berdasarkan peran pengguna, buat kebijakan akses yang memberikan izin. Untuk mengurangi risiko akses tidak sah, setiap orang diberikan akses hanya ke data dan sistem yang mereka butuhkan.

  • Mengintegrasikan Teknologi yang Mendukung Zero Trust

Untuk memantau dan melindungi jaringan dari serangan yang tidak dikenal, gunakan alat keamanan seperti firewall, Intrusion Detection System (IDS), dan Intrusion Prevention System (IPS).

  • Meningkatkan Pelatihan dan Kesadaran Keamanan pada Karyawan

Memberikan pelatihan pada karyawan tentang bahaya keamanan terbaru dan bagaimana menerapkan kebijakan Zero Trust dalam aktivitas harian mereka. Hal ini merupakan cara untuk menjaga keamanan pada sebuah perusahaan. 

Kesimpulan 

Metode keamanan siber yang dikenal sebagai Zero Trust Security menganggap bahwa tidak ada pengguna atau perangkat yang otomatis dapat dipercaya. Hal ini dapat terlihat baik dari dalam maupun di luar jaringan. Model keamanan ini menawarkan perlindungan yang lebih baik daripada pendekatan konvensional di tengah meningkatnya ancaman siber. Zero Trust membantu mengurangi risiko kebocoran data dan serangan siber dengan memvalidasi setiap akses secara ketat dan mengamankan data melalui enkripsi dan pemantauan real-time. Penilaian infrastruktur, kebijakan akses berbasis peran, penggunaan teknologi pendukung, dan peningkatan kesadaran keamanan karyawan dalam perusahaan merupakan contoh implementasinya.

Baca Juga  Grey Box Testing: Menggali Kelemahan Infrastruktur Bisnis
Bagikan konten ini

Sebelum pergi, cek juga

Artikel lainnya
Optimalisasi Keamanan Anda dengan Insider Threat Detection Tool Pelajari bagaimana Insider Threat Detection Tool dapat membantu Anda meningkatkan keamanan perusahaan Anda terhadap ancaman dari dalam.

Cegah Serangan Sebelum Terlambat

Serangan siber bisa terjadi kapan saja. Amankan bisnis Anda hari ini dengan layanan Penetration Testing dari Widya Security. Temukan dan perbaiki celah sebelum dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.