Skip to content
Home / Artikel / Bagaimana 7 OSI Layer Bekerja di Dunia Cyber Security?

Bagaimana 7 OSI Layer Bekerja di Dunia Cyber Security?

8854

Dalam era digitalisasi yang terus berkembang, jaringan komputer menjadi tulang punggung hampir semua aktivitas digital, mulai dari transaksi keuangan, komunikasi, hingga layanan publik. Namun, apakah Anda pernah bertanya-tanya bagaimana data dapat berjalan dengan mulus dari satu perangkat ke perangkat lainnya? Jawabannya terletak pada model OSI (Open Systems Interconnection), sebuah kerangka kerja yang dirancang untuk standarisasi komunikasi antar perangkat di dalam jaringan. Seperti yang kita ketahui, ada 7 lapisan OSI yang dikenal dengan OSI layer.

Bagi para profesional di bidang cyber security, pemahaman mendalam tentang OSI adalah hal yang wajib. Setiap lapisan OSI memiliki fungsinya masing-masing dalam melindungi data dari ancaman siber, menjadikannya landasan penting dalam menjaga keamanan jaringan.

Apa Itu OSI Layer?

OSI Layer adalah lapisan kerangka kerja standar yang digunakan untuk memahami bagaimana data ditransfer melalui jaringan komputer. Sesuai namanya, OSI terdiri dari 7 lapisan, di mana setiap lapisan memiliki peran spesifik dalam mengatur komunikasi dan pengamanan data. Dengan adanya model OSI, komunikasi antar perangkat dari berbagai produsen dapat berjalan dengan efisien dan aman.

Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing lapisan dalam OSI layer dan bagaimana peran mereka dalam dunia cyber security.

Lapisan 1: Physical Layer (Lapisan Fisik)

Fungsi:

Lapisan ini berfokus pada transmisi fisik data melalui medium seperti kabel, serat optik, atau sinyal nirkabel.

Peran dalam Cyber Security:

  • Mengamankan perangkat keras seperti switch dan router dari akses fisik yang tidak sah.
  • Menggunakan perlindungan fisik terhadap manipulasi kabel atau perangkat jaringan.

Contoh:

Dalam digitalisasi sistem transportasi, kabel serat optik digunakan untuk transmisi data antar stasiun. Jika kabel ini tidak diamankan, data sensitif seperti informasi penumpang dapat disusupi.

Baca Juga  Menjaga Keamanan Digital Kita: Memahami Backdoor dalam Cybersecurity

Lapisan 2: Data Link Layer (Lapisan Taut Data)

Fungsi:

Lapisan ini bertanggung jawab atas pengiriman data antar perangkat dalam satu jaringan lokal (LAN).

Peran dalam Cyber Security:

  • Mendeteksi dan memperbaiki error yang terjadi pada transmisi data.
  • Menggunakan teknologi seperti MAC filtering untuk mencegah perangkat tidak sah mengakses jaringan.

Contoh:

Firewall internal sering diterapkan pada lapisan ini untuk memantau lalu lintas data dalam sebuah perusahaan.

Lapisan 3: Network Layer (Lapisan Jaringan)

Fungsi:

Lapisan ini mengelola pengalamatan dan routing data sehingga dapat sampai ke tujuan dengan benar.

Peran dalam Cyber Security:

  • Melindungi alamat IP dari serangan seperti spoofing.
  • Menggunakan protokol keamanan seperti IPsec (Internet Protocol Security) untuk mengenkripsi data saat perjalanan.

Contoh:

Dalam digitalisasi layanan e-commerce, lapisan ini memastikan data transaksi yang sensitif, seperti alamat pelanggan, dikirim dengan aman.

Lapisan 4: Transport Layer (Lapisan Transportasi)

Fungsi:

Lapisan ini bertanggung jawab untuk memastikan data sampai dengan benar dan dalam urutan yang sesuai.

Peran dalam Cyber Security:

  • Menggunakan protokol seperti TLS (Transport Layer Security) untuk mengenkripsi data selama transmisi.
  • Mencegah serangan Man-in-the-Middle (MitM) yang mencoba mencuri data saat proses transfer.

Contoh:

Bank digital menggunakan lapisan transportasi untuk memastikan keamanan data saat pengguna melakukan transfer dana.

Lapisan 5: Session Layer (Lapisan Sesi)

Fungsi:

Lapisan ini mengatur, memulai, dan mengakhiri sesi komunikasi antara perangkat.

Peran dalam Cyber Security:

  • Mencegah sesi komunikasi dari pembajakan (session hijacking).
  • Mengelola autentikasi untuk memastikan hanya pengguna sah yang dapat mengakses sesi.

Contoh:

Dalam digitalisasi pendidikan, lapisan ini memastikan bahwa hanya siswa atau guru yang terverifikasi dapat mengakses sesi kelas online.

Lapisan 6: Presentation Layer (Lapisan Presentasi)

Fungsi:

Lapisan ini mengonversi data ke dalam format yang dapat dipahami oleh aplikasi penerima.

Baca Juga  Serangan Siber yang Didorong oleh Artificial Intelligence (AI)

Peran dalam Cyber Security:

  • Melindungi data dari eksploitasi dengan enkripsi tambahan.
  • Menyaring data untuk mencegah serangan seperti code injection.

Contoh:

Saat seseorang mengunggah dokumen ke layanan cloud, lapisan ini memastikan dokumen tersebut aman dari malware sebelum diakses pengguna lain.

Lapisan 7: Application Layer (Lapisan Aplikasi)

Fungsi:

Lapisan ini merupakan antarmuka antara pengguna dan jaringan, memungkinkan aplikasi seperti email, web browser, atau layanan cloud berfungsi.

Peran dalam Cyber Security:

  • Menerapkan autentikasi dua faktor (2FA) untuk melindungi akun pengguna.
  • Memindai malware atau aktivitas mencurigakan pada aplikasi.

Contoh:

Dalam digitalisasi layanan kesehatan, lapisan ini memungkinkan pasien mengakses hasil pemeriksaan secara aman melalui aplikasi.

Mengapa OSI Layer Penting untuk Cyber Security?

Dalam dunia cyber security, model OSI menjadi peta yang memandu para profesional dalam mengidentifikasi dan memperbaiki celah keamanan. Dengan memahami setiap lapisan, organisasi dapat membangun strategi keamanan yang komprehensif dan berlapis.

Sebagai contoh, serangan seperti Distributed Denial of Service (DDoS) dapat terjadi pada beberapa lapisan sekaligus, seperti transport layer dan application layer. Dengan memahami cara kerja setiap lapisan, ancaman seperti ini dapat dicegah atau diminimalkan dampaknya.

Mengintegrasikan Keamanan dengan OSI Layer

Model OSI bukan hanya sekadar teori, tetapi juga pedoman praktis dalam membangun keamanan jaringan yang kuat. Dengan memahami fungsi setiap lapisan, baik individu maupun organisasi dapat melindungi data mereka dari ancaman siber yang terus berkembang.

Dalam era digitalisasi, keamanan siber bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan. Model OSI menjadi salah satu alat yang membantu kita menjawab tantangan keamanan di dunia digital.

Bagikan konten ini

Sebelum pergi, cek juga

Artikel lainnya
Optimalisasi Keamanan Anda dengan Insider Threat Detection Tool Pelajari bagaimana Insider Threat Detection Tool dapat membantu Anda meningkatkan keamanan perusahaan Anda terhadap ancaman dari dalam.

Cegah Serangan Sebelum Terlambat

Serangan siber bisa terjadi kapan saja. Amankan bisnis Anda hari ini dengan layanan Penetration Testing dari Widya Security. Temukan dan perbaiki celah sebelum dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.