Skip to content
Home / Artikel / Mengenal Arti Enkripsi (Encryption) dan Dekripsi (Decryption)

Mengenal Arti Enkripsi (Encryption) dan Dekripsi (Decryption)

top-view-keyboard-with-lock-metal-chain

Salah satu teknologi yang banyak digunakan untuk menjaga keamanan data dan melindungi informasi yaitu enkripsi dan dekripsi. Perkembangan teknologi mendorong adanya penggunaan data yang terhubung satu dengan yang lainnya. Lantas bagaimana proses enkripsi dan dekripsi bekerja? apa hubungan antara keamanan data dan enkripsi dekripsi ?

Pengertian Enkripsi dan Dekripsi

Enkripsi merupakan proses yang mengubah data atau informasi asli (plaintext) menjadi sesuatu yang tidak bisa dibaca oleh manusia (ciphertext). Tujuan dari enkripsi sendiri yaitu untuk menjaga kerahasiaan data agar makna asli data tersebut tidak dapat diketahui atau digunakan oleh pihak yang tidak berwenang. Enkripsi data sering digunakan ketika data yang dikirim merupakan informasi yang rahasia, dan dikirim melalui jaringan yang terbuka seperti internet. Contohnya: ketika anda mengirim pesan ‘data rahasia’ kemudian di enkripsi maka pesan tersebut akan menjadi kode acak seperti ‘X4g#v1*4K&a’. Pesan tersebut tidak dapat dibaca kecuali dengan kata kunci dari enkripsi. 

Sedangkan dekripsi merupakan kebalikan dari enkripsi, yaitu proses yang mengubah informasi ciphertext kembali menjadi plaintext. Proses ini dilakukan oleh penerima data yang memiliki otorisasi dan mengetahui kunci dekripsi. Jadi sederhananya, enkripsi mengacak data agar tidak bisa dibaca, sedangkan dekripsi mengembalikan data ke bentuk yang dapat dipahami. 

Jenis-jenis Enkripsi Apa Saja ?

  1. Enkripsi Simetris (Symmetric Encryption atau secret key encryption) : hanya menggunakan satu kunci identik yang nantinya digunakan oleh pengirim dan penerima informasi. Jadi pengirim harus memberikan kunci tersebut kepada siapa saja yang akan mendekripsi pesan atau informasi yang dikirim. Contoh algoritmanya yaitu AES (Advanced Encryption Standard).
  2. Enkripsi Asimetris (Asymmetric Encryption atau public key encryption) : menggunakan dua kunci yang berbeda namun keduanya saling terhubung. Kunci pertama yaitu public key yang berperan dalam melakukan enkripsi. Kemudian kunci yang kedua yaitu private key yang berperan untuk melakukan dekripsi. Kedua kunci tersebut dibuat secara berpasangan dan pengirim serta penerima informasi memiliki private key nya. Contoh algoritma nya yaitu RSA (Rivest-Shamir-Adleman).
Baca Juga  Apakah Game Perlu Penetration Testing?

Penggunaan Enkripsi dan Dekripsi

Secara umum, penggunaan enkripsi dan dekripsi memberikan banyak keuntungan. Beberapa keuntungan yang dapat dirasakan yaitu seperti keamanan data, menjaga kerahasiaan data, dan melindungi informasi sensitif dari kebocoran atau peretasan. Selain itu juga digunakan untuk memenuhi standar GDPR, ISO 27001, dan HIPAA. 

Namun dalam prakteknya enkripsi dapat disalah gunakan apabila tujuan dari proses enkripsi berbeda. Seperti ketika penjahat cyber yang melakukan enkripsi file penting secara ilegal dan menggunakannya sebagai alat pemerasan bukan perlindungan. 

Kesimpulan

Enkripsi dan dekripsi adalah komponen penting dalam menjaga keamanan data dan informasi. Namun, teknologi ini bisa disalahgunakan apabila penggunaannya tidak diawasi. Selain itu penggunaan enkripsi juga beresiko apabila penerima kehilangan kunci (decryptor). Maka dari itu, untuk mencegah hal tersebut terjadi Anda dapat menggunakan penyedia layanan keamanan cyber seperti Widya Security yang dapat membantu mengoptimalkan sistem keamanan data Anda. Segera konsultasikan kebutuhan keamanan siber Anda bersama Widya Security!

Bagikan konten ini