Keamanan sistem informasi adalah aspek krusial dalam era digital yang semakin kompleks. Salah satu metode untuk memastikan keamanan adalah melalui Penetration Testing (Pentest). Namun, untuk mendapatkan hasil yang akurat dan terstandarisasi, penting untuk mengikuti pentest standard yang diakui industri.
Dalam artikel ini, kita akan membahas framework pentest terbaik seperti PTES (Penetration Testing Execution Standard), OWASP (Open Web Application Security Project), NIST SP 800-115, dan lainnya. Mari simak panduan lengkapnya!
Apa Itu Pentest Standard dan Mengapa Penting?
Penetration Testing Standard adalah seperangkat pedoman yang digunakan untuk melakukan pengujian keamanan secara sistematis. Tanpa adanya standar yang jelas, penetration test dapat kehilangan arah dan menghasilkan temuan yang sulit diukur secara objektif.
Beberapa manfaat menggunakan pentest standard:
- Konsistensi – Memastikan proses pengujian dilakukan dengan metodologi yang terstruktur.
 - Kredibilitas – Hasil pentest lebih dapat dipercaya dan diakui secara global.
 - Efisiensi – Mengurangi risiko kesalahan dan duplikasi pekerjaan.
 
Framework Pentest Standard yang Wajib Diketahui
Berikut beberapa framework pentest paling berpengaruh di dunia keamanan siber:
1. PTES (Penetration Testing Execution Standard)
PTES merupakan standar yang dikembangkan oleh para profesional keamanan siber guna menyediakan panduan menyeluruh dalam pelaksanaan penetration testing. Terdiri dari 7 fase utama:
- Pre-engagement Interactions – Persiapan kontrak, ruang lingkup, dan persetujuan.
 - Intelligence Gathering – Pengumpulan informasi target (OSINT, scanning).
 - Threat Modeling – Identifikasi ancaman potensial.
 - Vulnerability Analysis – Deteksi celah keamanan.
 - Exploitation – Mencoba mengeksploitasi kerentanan.
 - Post-Exploitation – Menilai dampak serangan.
 - Reporting – Dokumentasi temuan dan rekomendasi.
 
PTES sangat cocok untuk pentest infrastruktur jaringan dan aplikasi.
2. OWASP Testing Guide
OWASP (Open Web Application Security Project) adalah standar pentest khusus untuk aplikasi web. Framework ini mencakup:
- OWASP Top 10 – Daftar 10 kerentanan web paling kritis (seperti SQL Injection, XSS, CSRF).
 - OWASP Testing Guide – Panduan langkah demi langkah pengujian keamanan aplikasi.
 - Zed Attack Proxy – Tools gratis untuk melakukan pentest otomatis.
 
OWASP sangat direkomendasikan bagi pengembang dan pentester web.
3. NIST SP 800-115
Dikeluarkan oleh National Institute of Standards and Technology (NIST), dokumen ini berisi panduan teknis untuk security assessment, termasuk pentest. Fokusnya meliputi:
- Perencanaan pentest (scope, tools, tim).
 - Execution (scanning, exploitation, analysis).
 - Post-test activities (pelaporan dan remediasi).
 
NIST SP 800-115 sering digunakan di lingkungan government dan enterprise.
4. OSSTMM (Open Source Security Testing Methodology Manual)
Merupakan framework open-source yang berfokus pada pengujian keamanan operasional, termasuk:
- Human Security (social engineering).
 - Physical Security (akses fisik ke sistem).
 - Wireless Security (Wi-Fi, Bluetooth).
 
OSSTMM cocok untuk audit keamanan holistik.
5. ISSAF (Information Systems Security Assessment Framework)
ISSAF adalah metodologi pentest yang terstruktur dengan fase-fase seperti:
- Planning & Preparation
 - Assessment (network, application, database)
 - Reporting & Cleanup
 
Ini sering digunakan dalam audit sistem informasi perusahaan.
Bagaimana Memilih Framework Pentest Standard yang Tepat?
Pemilihan pentest standard tergantung pada:
- Jenis sistem (web, mobile, jaringan).
 - Tingkat kedalaman pengujian (black-box, white-box, gray-box).
 - Regulasi yang berlaku (PCI-DSS, ISO 27001, GDPR).
 
Contoh:
- aplikasi web → OWASP.
 - infrastruktur jaringan → PTES atau NIST.
 - audit fisik & human security → OSSTMM.
 
Kesimpulan
Mengikuti pentest standard seperti PTES, OWASP, NIST, OSSTMM, atau ISSAF memastikan pengujian keamanan dilakukan secara profesional dan terukur. Setiap framework memiliki keunggulan berbeda, sehingga pemilihan harus disesuaikan dengan kebutuhan.
Dengan menerapkan standar ini, organisasi dapat mengidentifikasi kerentanan lebih efektif dan meningkatkan postur keamanan siber secara signifikan.
Apakah Anda siap menerapkan pentest standard di sistem Anda? Jika butuh bantuan, konsultasikan dengan Widya Security!
									
								
								
								
								