Skip to content
Home / Artikel / Recovery Point Objective dalam Cybersecurity: Panduan Praktis

Recovery Point Objective dalam Cybersecurity: Panduan Praktis

Recovery Point Objective dalam Cybersecurity: Panduan Praktis Pelajari tentang Recovery Point Objective (RPO) dalam cybersecurity dan bagaimana mengimplementasikannya untuk menjaga kelangsungan bisnis. Temukan tips dan strategi yang tepat.

Recovery Point Objective dalam Cybersecurity: Panduan Praktis

Widya Security adalah perusahaan cyber security asal Indonesia yang berfokus pada penetration testing. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang Recovery Point Objective (RPO) dan betapa pentingnya RPO dalam menjaga keberlangsungan bisnis di bidang cybersecurity.

Apa Itu Recovery Point Objective?

Recovery Point Objective (RPO) adalah maksimum jumlah data yang dapat hilang dalam peristiwa kegagalan sistem, diukur dalam waktu. Ini menunjukkan titik waktu maksimal dari mana data harus dipulihkan jika terjadi insiden. Pemahaman RPO yang baik adalah kunci untuk merancang strategi pemulihan yang efektif.

Kenapa RPO Penting?

RPO menjadi sangat penting dalam menentukan strategi pemulihan data. Tanpa RPO yang jelas, perusahaan dapat mengalami kerugian finansial dan reputasi yang besar akibat ketidakmampuan untuk memulihkan data yang krusial. Beberapa alasan kenapa RPO penting terdiri dari:

  • Menentukan batas toleransi kehilangan data.
  • Membantu dalam menyusun strategi disaster recovery.
  • Mempercepat pemulihan pasca insiden.

Cara Menghitung RPO

Berikut adalah langkah-langkah sederhana untuk menghitung RPO:

  1. Identifikasi data kritis yang perlu dilindungi.
  2. Evaluasi potensi risiko yang dapat mengganggu operasi.
  3. Tentukan interval waktu di mana data dapat diperoleh kembali.

RPO vs RTO: Apa Bedanya?

Sering kali, RPO dibicarakan bersamaan dengan Recovery Time Objective (RTO). Berikut adalah perbedaan mendasar antara keduanya:

KriteriaRecovery Point Objective (RPO)Recovery Time Objective (RTO)
DefinisiMaksimum data yang dapat hilangMaksimum waktu pemulihan sistem
UkuranWaktu (jam/hari)Waktu (jam/hari)
FokusDataOperasi

Strategi Menerapkan RPO dalam Keamanan Siber

Ada beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk memastikan RPO terpenuhi:

  • Pemetaan Data: Identifikasi data krusial dan buat rencana perlindungan.
  • Backup Reguler: Lakukan backup data secara berkala sesuai dengan RPO yang ditetapkan.
  • Simulasi Pemulihan: Uji rencana pemulihan secara berkala untuk memastikan semuanya berjalan lancar.
Baca Juga  Marak Work From Home (WFH), Bagaimana Perusahaan Mengamankan Datanya?

Contoh Implementasi RPO

Sebuah perusahaan e-commerce menentukan RPO 4 jam. Dalam skenario ini, jika terjadi kegagalan sistem, mereka harus mampu memulihkan data hingga 4 jam terakhir sebelum insiden. Dengan melakukan backup data setiap 2 jam, mereka dapat memenuhi persyaratan RPO ini.

Kesimpulan

Recovery Point Objective (RPO) adalah metrik penting dalam dunia keamanan siber, yang dapat menjadi penentu keberhasilan strategi pemulihan data. Menetapkan RPO yang tepat dapat membantu organisasi meminimalkan kehilangan data dan menjaga kelangsungan operasional. Untuk lebih memahami konsep RPO dan penerapannya, Anda bisa melihat lebih lanjut tentang layanan yang kami tawarkan di Widya Security.

Takeaways

  • RPO menentukan seberapa banyak data yang bisa hilang dalam peristiwa kegagalan.
  • RPO berfungsi sebagai bagian dari strategi disaster recovery.
  • Menetapkan RPO yang tepat dapat mencegah kerugian finansial dan reputasi yang besar.
Bagikan konten ini