Skip to content
Home / Artikel / Serangan Cyber: Pengertian Hingga Contoh yang Wajib Diketahui

Serangan Cyber: Pengertian Hingga Contoh yang Wajib Diketahui

Apa itu serangan cyber

Di era digital saat ini, serangan cyber atau cyber attack menjadi salah satu ancaman paling serius bagi individu, perusahaan, hingga lembaga pemerintahan. Selain itu, data pribadi, sistem keuangan, bahkan infrastruktur penting bisa lumpuh hanya dalam hitungan detik akibat serangan cyber. Oleh karena itu, penting memahami apa itu serangan cyber, apa saja jenisnya, dan bagaimana cara mencegahnya. Artikel ini akan membahasnya untuk Anda.

Saat ini, data pribadi, sistem keuangan, layanan publik, hingga infrastruktur penting seperti transportasi dan energi bisa lumpuh hanya dalam hitungan detik akibat serangan cyber. Terlebih lagi, dengan berkembangnya teknologi seperti AI, machine learning, dan automated attack tools, ancaman pun semakin sulit dideteksi.

Lalu, sebenarnya apa itu serangan cyber, apa saja jenis-jenis serangan yang paling sering terjadi, dan bagaimana cara efektif untuk mencegahnya? Artikel ini akan membahasnya secara lengkap untuk Anda, sehingga baik individu maupun perusahaan dapat lebih waspada dan memiliki strategi pertahanan yang tepat di tengah meningkatnya risiko kejahatan digital.

Apa Itu Serangan Cyber?

Serangan cyber merupakan upaya yang dilakukan oleh individu maupun kelompok untuk melanggar, mengganggu, atau merusak sistem komputer, jaringan, atau perangkat digital yang sering dilakukan untuk tujuan berbahaya seperti pencurian data atau penipuan finansial. Tujuan dari serangan cyber ini bisa beragam, mulai dari pencurian data, penyebaran malware, sabotase sistem, hingga mencari keuntungan finansial. 

Menurut Microsoft Security, serangan cyber adalah segala bentuk tindakan berbahaya yang menargetkan sistem digital dengan maksud merusak, mengakses secara ilegal, atau mengganggu operasional sebuah organisasi. Microsoft juga menegaskan bahwa serangan cyber kini semakin umum dan sulit diprediksi karena banyak metode serangan dilakukan secara otomatis menggunakan bot, AI, maupun rekayasa sosial tingkat lanjut.

Baca Juga  Rahasia Developer Sukses Wajib Tahu Secure Coding Sebelum Aplikasi Diserang Hacker

Dengan majunya teknologi sekarang ini, metode serangan cyber juga turut berkembang. Ancaman tersebut bukan lagi hal baru, justru dengan meningkatnya teknolog serangan ini semakin canggih dan sulit untuk dideteksi. 

Jenis-Jenis

Ada berbagai jenis serangan cyber yang umum terjadi, berikut diantaranya yang patut untuk dicurigai: 

  1. Phising

Phishing adalah metode penipuan yang dilakukan dengan mengirim email, pesan teks, atau tautan yang terlihat resmi dari lembaga tertentu untuk mencuri data pribadi seperti password, PIN, atau informasi kartu kredit. Serangan phishing sekarang semakin sulit dideteksi karena pelaku menggunakan desain email yang sangat mirip dengan institusi asli. Bahkan, beberapa serangan memanfaatkan AI untuk meniru gaya bahasa perusahaan, sehingga korban dengan mudah terkecoh dan memberikan informasi penting yang seharusnya dirahasiakan. Jenis phishing modern termasuk spear phishing (menargetkan individu tertentu) dan whaling (menargetkan eksekutif perusahaan).

  1. Malware (Malicious Software)

Malware merupakan perangkat lunak berbahaya yang sengaja disisipkan ke dalam perangkat korban. Bentuk malware sangat beragam, seperti virus, trojan, spyware, adware, hingga ransomware. Serangan ransomware saat ini menjadi salah satu yang paling merugikan, karena pelaku mengunci data korban dan meminta tebusan dalam bentuk cryptocurrency. Selain merusak sistem, malware juga bisa digunakan untuk mencuri data, merekam aktivitas korban, dan mengendalikan komputer dari jarak jauh. Malware kerap masuk melalui unduhan mencurigakan, lampiran email, atau situs tidak aman.

  1. DDoS (Distributed Denial of Service) 

Serangan DDoS dilakukan dengan membanjiri server atau website dengan traffic palsu dalam jumlah besar sehingga sistem menjadi lambat, tidak responsif, atau bahkan mati total. Serangan ini sering digunakan untuk melumpuhkan layanan perusahaan, merusak reputasi, atau mengalihkan perhatian sebelum serangan lain dilakukan. Cybercriminal biasanya menggunakan ribuan perangkat yang telah terinfeksi malware (botnet) untuk melancarkan serangan ini secara bersamaan. Selain berdampak pada kerugian finansial, DDoS juga mengganggu aktivitas bisnis dan operasional internal.

Baca Juga  Aspek Keamanan Digital Banking dalam Cybersecurity

Contoh Kasus Serangan Cyber

Beberapa kasus serangan cyber besar pernah terjadi dan merugikan banyak pihak diantaranya:

  • Peretasan Situs Web Universitas Indonesia (UI): Salah satu kasus yang cukup menyita perhatian publik adalah dugaan peretasan data Universitas Indonesia. Data mahasiswa, dosen, hingga informasi internal UI diduga dicuri dan diperjualbelikan secara ilegal di forum gelap. Insiden ini tidak hanya mengancam privasi ribuan orang, tetapi juga merusak reputasi UI sebagai institusi pendidikan terkemuka di Indonesia. Kasus ini menunjukkan bahwa sektor pendidikan pun tidak luput dari target kejahatan siber, terutama jika sistem keamanannya belum diperbarui secara berkala.
  • Pencurian Data di Tokopedia: Kasus besar lainnya adalah pencurian jutaan data pengguna Tokopedia pada tahun 2020. Peretas berhasil memperoleh data seperti email, username, nomor telepon, dan hash password yang kemudian dijual di forum online internasional. Meskipun sistem pembayaran diklaim tetap aman, insiden ini menimbulkan kepanikan besar di tengah masyarakat. Selain itu, kepercayaan pengguna ikut menurun akibat keraguan terhadap keamanan platform e-commerce tersebut. Insiden ini menjadi pengingat bahwa perusahaan teknologi besar sekalipun tetap rentan terhadap serangan siber jika tidak memiliki pertahanan yang kuat.
  • Peretasan Aplikasi Tes Covid-19: Aplikasi Electronic Health Alert Card (eHAC), yang digunakan selama masa pandemi Covid-19, juga menjadi sasaran peretasan. Data lebih dari 1 juta pengguna diduga bocor dan terekspos ke publik. Informasi yang bocor meliputi data pribadi, riwayat perjalanan, hingga hasil pemeriksaan kesehatan. Kasus ini dianggap sangat serius karena aplikasi tersebut merupakan bagian dari sistem resmi pemerintah dan digunakan oleh masyarakat luas. Kebocoran data ini memperlihatkan bahwa aplikasi kesehatan pun harus memiliki standar keamanan yang ketat karena menyangkut informasi yang sangat sensitif. 
Baca Juga  Remote Browser Isolation dalam Cybersecurity di Widya Security

Cara Mencegah

Mencegah serangan cyber lebih mudah dibandingkan dengan memperbaiki kerusakan setelah terjadi, berikut merupakan langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan:

  •  Gunakan password yang kuat.
  • Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA).
  • Waspadai link atau lampiran yang mencurigakan.
  • Perbarui sistem secara berkala.

Amankan Data Anda Dari Serangan Cyber

Jangan tunggu sampai serangan siber melumpuhkan bisnis Anda. Mulailah melindungi data dan sistem digital sejak sekarang. Di Widya Security  kami menghadirkan solusi keamanan siber bagi perusahaan Anda, mulai dari perlindungan jaringan, sistem deteksi ancaman, hingga pelatihan keamanan siber untuk tim Anda. Butuh bantuan untuk sistem keamanan Anda? HubungiWidya Security sekarang juga!

Sumber: releon8211 

Bagikan konten ini