Skip to content
Home / Artikel / Perang Cyber Palestina-Israel

Perang Cyber Palestina-Israel

artikel tentang serangan hacker pro palestina

7 Oktober 2023, perhatian seluruh dunia menuju Gaza, terutama Israel Defense Force disingkat IDF dikejutkan oleh serangan yang diluncurkan oleh garda militer Gaza Strip “Hamas“. Serangan operasi militer yang dinamai “Al Aqsa flood” ini merupakan balasan dari agresi kolonial penjajah Israel yang terus-terusan menyerang dan mengganggu ketenangan dan kesakralan Masjid Al-Aqsa di Palestina, yang merupakan situs terpenting ketiga dalam Agama Islam.

Hamas menerjang tembok-tembok check point yang dibangun di sekitaran Gaza, sekitar 300 tentara IDF meregang nyawa, merupakan serangan regional terbesar sejak perang Yom Kippur 50 tahun lalu.

Tiga bulan semenjak perang ini terjadi 11/01/2024, kurang lebih 25.000 jiwa meregang nyawa akibat bombardir balasan dari Israel, sekitar 17.000 korban mayoritas wanita dan anak-anak Palestina.

Saling serang perang Hamas-Israel tidak hanya terjadi di lapangan antar tentara dan tank-tank militer, tapi juga perang merambah ke arena cyber. Banyak serangan-serangan cyber dari pihak Israel dan pihak pro Palestina Hacker, saling serang menargetkan infrastruktru satu sama lain. 

Dipimpin oleh Killnet, hacker grup asal Rusia dan Anonymous Sudan yang mengklaim berhasil menargetkan website-website pemerintahan, infrastruktur pertahanan udara, dan sistem pertahanan ‘Iron dome’ Israel. 

Muncul juga grup baru yang menarik perhatian para pegiat cyber security, ‘Cyber Toufan’ menjadi terkenal dengan melancarkan serangan siber kompleks terhadap entitas penting Israel. Ada kemungkinan bahwa grup ini dibelakangi oleh negara Iran. 

“Kelompok tersebut telah menunjukkan kemampuan superior dibandingkan dengan kelompok peretas Hamas lainnya yang terkait dengan suporter Palestina. Aktivitas mereka, yang berfokus pada meretas server, basis data, dan pembocoran informasi, sangat menunjukkan dukungan dari suatu negara, dengan indikasi yang menunjuk kepada Iran sebagai pendukung yang mungkin,” demikian dicatat oleh International Institute for Counter-Terrorism (ICT), pada akhir November.

Baca Juga  Runtime Protection: Kunci Keamanan Cyber di Era Digital

Perang cyber atau cyber warfare mengacu pada penggunaan teknik, alat, dan teknologi digital untuk melakukan tindakan agresif terhadap suatu negara, organisasi, atau individu. Ini melibatkan penggunaan kemampuan cyber untuk mencapai tujuan strategis, politik, atau militer.

Tidak mau kalah, ‘hacker’ (baca netizen) dari tanah air yang dijuluki Brigade ‘Hassan bin Tsabit’ turut meramaikan perang cyber, gerakan solidaritas bela Palestina melalui tagar social media ‘Julid Fisabilillah’. Koordinasi serangan cyber ini dimulai dari akun twitter @Greschinov yang bertanggung jawab mengkoordinasi tidak hanya netizen Indonesia namun juga netizen negeri Jiran Malaysia. Serangan ini termasuk kategori serangan Cyber bullying. 

Cyberbullying adalah bentuk pelecehan online yang ditandai oleh perilaku merugikan yang berulang dan disengaja terhadap individu. Cyber bullying sering melibatkan penggunaan platform digital seperti media sosial, aplikasi pesan, atau forum online untuk mengintimidasi, mengancam, atau merendahkan target. 

Cyberbullying dapat mengambil berbagai bentuk, termasuk menyebarkan informasi palsu, membagikan konten pribadi atau memalukan, atau terlibat dalam serangan online yang tak henti-hentinya. 

Dalam konteks cyber bullying ini, gerakan ‘Julid Fisabilillah’ menargetkan akun-akun media sosial tentara Israel ataupun warga negara barat/aktivis-aktivis pro Israel. Bertujuan untuk mengintimidasi melalui komen-komen yang negatif, trolling, mass reporting, dsb.

Kesimpulan

Dengan semakin maju tingkat teknologi dan dampaknya dalam lingkup bermasyarakat, kenegaraan, perang atau konflik militer secara geografis tidak hanya terjadi di medan perang konvensional, namun juga medan perang digital atau perang cyber.

Maka dari itu penyuluhan mengenai cyber security awareness menjadi semakin penting untuk meningkatkan kemampuan dan kesadaran masyarakat terhadap cyber security. Kami di Widya security menawarkan pelatihan baik bagi perusahaan, organisasi maupun individu. Cek disini terkait cyber security awareness yang kami tawarkan.

Baca Juga  Kasus Penetration Testing Bank Indonesia dalam Bidang Cybersecurity

Ditulis Oleh : Muhamad Nur Firman

Bagikan konten ini