Dalam era digital yang semakin berkembang, layanan kesehatan telah menjadi salah satu sektor yang paling rentan terhadap serangan siber. Meskipun teknologi telah membawa banyak manfaat bagi peningkatan pelayanan kesehatan, ini juga membawa tantangan serius dalam hal keamanan. Serangan siber terhadap layanan kesehatan tidak hanya menimbulkan risiko finansial, tetapi juga berpotensi mengancam keselamatan pasien. Tidak hanya itu, tetapi juga mengganggu operasional, dan merusak kepercayaan publik. Oleh karena itu, penting bagi para pemangku kepentingan di industri kesehatan untuk meningkatkan kewaspadaan dan membangun pertahanan siber yang kuat. Gunanya, melindungi data sensitif dan memastikan kelangsungan layanan yang aman bagi masyarakat.
Ransomware: Serangan Krusial Layanan Kesehatan
Ransomware merupakan sejenis malware, yang mengancam korban dengan memblokir akses ke data dan meminta tebusan uang. Secara historis, sebagian besar ransomware menargetkan individu. Namun belakangan ini, ransomware kiriman manusia yang menargetkan organisasi menjadi semakin meluas dan semakin sulit untuk dicegah dan ditanggulangi. Dengan ransomware kiriman manusia, sekelompok penyerang dapat menggunakan intelijen yang telah mereka kumpulkan untuk memperoleh akses ke jaringan semua industri. Organisasi perawatan kesehatan menghadapi ancaman ransomware pada tingkat yang sangat tinggi. Menurut data respons insiden Palto Alto Networks, menambahkan bahwa peretas meminta tebusan rata-rata $1,4 juta dari organisasi perawatan kesehatan.
Ransomware sangat merusak operasi perawatan kesehatan karena organisasi. Ini memahami bahwa informasi kesehatan yang dilindungi Protected Health Information (PHI) dan informasi yang dapat diidentifikasi secara pribadi Personally Identifiable Information (PII) tidak dapat dikompromikan, sehingga membuat mereka sangat rentan terhadap tuntutan peretas. Peretas juga sering menyerang sistem yang mengendalikan layanan kesehatan seperti kardiologi, radiologi, onkologi, dan banyak lagi. Jika sistem-sistem tersebut rusak, dampaknya terhadap hasil kesehatan akan sangat buruk.
Berikut ini adalah beberapa langkah dalam menghadapi serangan cyber pada perusahaan layanan kesehatan
Mengidentifikasi Risiko dan Menilai Dampak
Sangat penting bagi organisasi perawatan kesehatan – terlepas dari ukuran atau kompleksitas organisasinya – untuk meluangkan waktu guna mengidentifikasi semua risiko yang dapat memicu serangan siber dan mengakibatkan gangguan bisnis. Teknologi, proses, dan manusia semuanya merupakan titik potensial kegagalan, dan dampak dari kerusakan di salah satu area tersebut harus dihitung untuk menentukan bagaimana para pengambil keputusan harus mengalokasikan waktu, personel, dan anggaran mereka.
Membawa pihak ketiga yang berpengalaman dan independen seperti mitra atau konsultan teknologi keamanan siber untuk mengevaluasi risiko dan menilai potensi gangguan bisnis dapat menjadi hal yang praktis. Seringkali, pihak ketiga dapat menilai secara objektif tidak hanya risiko teknis tetapi juga kesiapan organisasi untuk menghadapi risiko tersebut terhadap kelangsungan bisnis.
Lindungi Data Pada Layanan Kesehatan Anda!
Memiliki keamanan jaringan yang kuat untuk infrastruktur lokal dan layanan cloud adalah awal dari segalanya. Solusi seperti firewall generasi berikutnya, perlindungan malware, keamanan IoMT, pencegahan kehilangan data, dan keamanan cloud adalah bagian penting dari rencana keamanan siber yang komprehensif untuk organisasi kesehatan.
Dengan menggunakan layanan VAPT Widya Security, kita bisa bantu mengamankan data pasien rumah sakit dengan menutup celah-celah sistem yang rentan kena serangan.