Skip to content
Home / Artikel / Mengenal Berbagai Jenis Serangan yang Menargetkan Server

Mengenal Berbagai Jenis Serangan yang Menargetkan Server

Server sudah memainkan peran krusial sebagai tulang punggung bagi berbagai layanan online. Mulai dari situs web perusahaan hingga aplikasi perbankan, semua bergantung pada keamanan dan stabilitas server. Namun, dengan meningkatnya ketergantungan ini, ancaman terhadap keamanan server juga semakin berkembang. Memahami jenis-jenis serangan yang menargetkan server menjadi langkah penting untuk melindungi data dan menjaga kelangsungan operasional bisnis.

Jenis-Jenis Serangan pada Server

1. Serangan DDoS (Distributed Denial of Service)

Serangan DDoS bertujuan untuk membuat server tidak dapat diakses oleh pengguna yang sah dengan membanjirinya dengan lalu lintas palsu dalam jumlah besar. Akibatnya, server menjadi kewalahan dan tidak dapat merespons permintaan yang valid, menyebabkan gangguan layanan atau bahkan downtime. Serangan ini dapat melumpuhkan infrastruktur TI sebuah organisasi, terutama jika menargetkan jaringan data yang sensitif waktu, seperti jaringan milik institusi rumah sakit.

2. Injeksi SQL

Injeksi SQL terjadi ketika penyerang menyisipkan kode SQL berbahaya ke dalam input yang tidak divalidasi dengan baik pada aplikasi web. Hal ini memungkinkan mereka mengakses, mengubah, atau menghapus data dalam basis data yang mendukung aplikasi tersebut. Situs web berbasis database rentan terhadap serangan ini, yang dapat mengakibatkan pencurian informasi pribadi, kredensial administratif, atau detail bisnis sensitif.

3. Malware dan Ransomware

Malware adalah perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk merusak atau mengeksploitasi sistem, sementara ransomware mengenkripsi data pada server dan meminta tebusan untuk mengembalikan akses tersebut. Ancaman ini semakin banyak terjadi dalam beberapa tahun terakhir, menjadi salah satu bentuk serangan paling merugikan bagi perusahaan. Solusi terbaik untuk menghadapi ransomware adalah dengan melakukan backup data secara rutin dan mengedukasi pengguna tentang risiko membuka lampiran tidak dikenal.

Baca Juga  Cek Malware Yang Mengancam Keamanan Data Perbankan di Tahun 2024

4. Cross-Site Scripting (XSS)

Cross-Site Scripting adalah jenis serangan di mana penyerang menyisipkan kode berbahaya ke dalam halaman web yang kemudian diakses oleh pengguna lain. Kode tersebut dapat mencuri informasi pengguna atau mengubah tampilan situs web tanpa sepengetahuan pemiliknya. Serangan ini sering terjadi karena kurangnya validasi input pada aplikasi web.

5. Serangan Brute Force

Serangan Brute Force melibatkan upaya penyerang untuk menebak kredensial login dengan mencoba berbagai kombinasi username dan password hingga menemukan yang benar. Teknik ini memanfaatkan wordlist yang diatur oleh alat pintar untuk mengetahui password pengguna secara otomatis. Penggunaan kata sandi yang kompleks dan pengaturan batas percobaan login dapat membantu mencegah serangan ini.

6. Serangan Man-in-the-Middle (MitM)

Dalam serangan MitM, penyerang menyusup di antara komunikasi dua pihak, memungkinkan mereka untuk mencegat atau memodifikasi data yang ditransmisikan. Pada server, ini bisa terjadi jika data tidak dienkripsi dengan baik, memungkinkan penyerang mencuri informasi sensitif seperti kredensial login atau data perbankan.​

7. Eksploitasi Kerentanan Sistem Operasi

Penyerang sering mencari celah keamanan dalam sistem operasi server yang belum diperbarui atau memiliki konfigurasi yang lemah. Dengan mengeksploitasi kerentanan ini, mereka dapat mendapatkan akses tidak sah ke server dan data yang disimpannya. Penting bagi administrator untuk secara rutin memperbarui sistem operasi dan menerapkan patch keamanan terbaru.​

Pentingnya Penetration Testing untuk Keamanan Server

Memahami berbagai jenis serangan yang menargetkan server menekankan pentingnya langkah proaktif dalam menjaga keamanan. Salah satu langkah krusial adalah melakukan Penetration Testing atau uji penetrasi. Penetration Testing adalah simulasi serangan siber yang bertujuan mengidentifikasi dan mengevaluasi kerentanan dalam server sebelum dieksploitasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.​

Baca Juga  Memahami Data Breach dalam Cybersecurity

Dengan melakukan Penetration Testing secara rutin, organisasi dapat:​

  • Mengidentifikasi celah keamanan sebelum dieksploitasi oleh penyerang.​
  • Memastikan kepatuhan terhadap standar dan regulasi keamanan yang berlaku.
  • Meningkatkan kepercayaan pengguna dan mitra bisnis dengan menunjukkan komitmen terhadap keamanan data mereka.​

Saatnya Pertahankan Server dengan Penetration Testing!

Di Widya Security, kami memahami betapa pentingnya keamanan server bagi kelangsungan bisnis Anda. Tim ahli kami menawarkan layanan Penetration Testing khusus untuk server, memastikan bahwa setiap potensi kerentanan teridentifikasi dan ditangani sebelum menjadi ancaman nyata. Dengan pendekatan yang komprehensif dan alat terbaru, kami siap membantu Anda menjaga integritas dan keamanan server Anda.​

Hubungi kami hari ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana kami dapat membantu melindungi server Anda dari ancaman siber.

Bagikan konten ini