Pentingnya VAPT dalam Keamanan Cyber Bank Digital

Pentingnya VAPT dalam Keamanan Cyber Bank Digital Artikel ini menjelaskan pentingnya VAPT untuk bank digital dalam keamanan siber, serta langkah-langkah yang perlu diambil untuk melindungi data dan sistem.






Pentingnya VAPT dalam Keamanan Cyber Bank Digital

Pentingnya VAPT dalam Keamanan Cyber Bank Digital

Widya Security adalah perusahaan cyber security asal Indonesia yang berfokus pada penetration testing. Dalam era digital saat ini, VAPT (Vulnerability Assessment and Penetration Testing) menjadi salah satu metode kunci untuk melindungi data dan sistem bank digital. Kami menawarkan panduan menyeluruh mengenai pentingnya VAPT dan bagaimana hal ini dapat meningkatkan keamanan operasional bank digital.

Pengenalan VAPT dalam Konteks Bank Digital

VAPT adalah proses pengujian yang dirancang untuk mengidentifikasi kerentanan dalam sistem keamanan informasi. Kami perlu memahami bahwa bank digital mengelola informasi sensitif, dan tanpa langkah yang tepat untuk menjaga keamanan, risiko pencurian data meningkat secara signifikan.

Mengapa VAPT Sangat Penting untuk Bank Digital?

  • Identifikasi Kerentanan: VAPT membantu kami menilai kerentanan dalam sistem.
  • Pencegahan Serangan: Mengurangi kemungkinan serangan siber yang merusak.
  • Kepatuhan Regulasi: Memastikan bahwa kami mematuhi standar keamanan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Statistik Keamanan Cyber yang Menakutkan

TahunJumlah SeranganKenaikan Persentase
2020150010%
2021200033%
2022270035%

Langkah-Langkah Melakukan VAPT untuk Bank Digital

1. Perencanaan

Pertama, kami perlu merencanakan tahapan VAPT. Ini termasuk menentukan scope dan timeline pengujian.

2. Identifikasi Aset

Kedua, identifikasi semua aset yang perlu diuji, termasuk aplikasi, jaringan, dan database kami.

3. Pengujian Kerentanan

Langkah ketiga adalah melakukan pengujian kerentanan untuk menemukan masalah dalam sistem. Kami bisa menggunakan berbagai alat untuk ini.

4. Pelaporan

Setelah pengujian, kami akan menyusun laporan yang mendetail tentang kerentanan yang ditemukan dan rekomendasi perbaikannya.

5. Penetration Testing

Di tahap terakhir, kami melakukan penetration testing. Untuk informasi lebih lanjut tentang Penetration Testing, silakan kunjungi halaman kami.

Keuntungan Mengalami VAPT Secara Berkala

Melakukan VAPT secara berkala sangat penting untuk menjaga keamanan sistem informasi kami. Keuntungan dari rutin melaksanakan VAPT adalah:

  • Mendeteksi kerentanan sebelum penyusup menemukan.
  • Memberikan kepastian kepada nasabah bahwa keamanan data mereka terjaga.
  • Mampu mematuhi regulasi yang berlaku secara efektif.

Penanganan Risiko Keamanan Cyber yang Efektif

Setelah VAPT dilakukan, kami perlu memastikan bahwa langkah-langkah mitigasi diambil untuk mengatasi setiap kerentanan yang teridentifikasi. Ini termasuk:

  1. Memperbaiki kerentanan yang ditemukan.
  2. Melakukan training kepada karyawan untuk meningkatkan kesadaran keamanan.
  3. Memantau sistem secara terus menerus.

Kesimpulan

Pentingnya VAPT untuk bank digital tidak dapat diremehkan. Dengan melaksanakan VAPT secara rutin, kami dapat melindungi data kami dan memberikan layanan yang lebih aman kepada nasabah kami. Keamanan siber adalah tanggung jawab bersama, dan kami perlu berinvestasi dalam solusi keamanan yang tepat untuk melindungi aset digital kami.

Takeaways

  • VAPT adalah kunci untuk mengidentifikasi kerentanan dalam sistem keamanan informasi bank digital.
  • Melakukan VAPT membantu kami melindungi data nasabah.
  • Keamanan siber adalah investasi yang harus dilakukan oleh setiap bank digital.

Untuk meningkatkan keamanan siber dalam organisasi Anda, jangan ragu untuk mengeksplor layanan kami lebih lanjut di layanan kami.


Praktik Terbaik Cyber Security untuk Keamanan Data Layanan Perbankan Digital

Penyelenggaraan Digitalisasi Layanan Perbankan

Kamis, 24 Agustus 2023 – Sektor perbankan di beberapa tahun terakhir telah mengalami transformasi yang signifikan berkat kemajuan teknologi digital. Proses ini dikenal sebagai digitalisasi perbankan. Digitalisasi membawa banyak kemudahan bagi nasabah, seperti kemudahan dalam bertransaksi apapun melalui media apapun. Bahkan, menurut Survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) per bulan Juni 2022 menyatakan bahwa sebanyak 21,26% penduduk Indonesia mengakses konten shopping online dan melakukan transaksi online. Aktivitas tersebut menduduki peringkat tiga dari pengaksesan konten sosial media (89,15%) dan chatting online (73,86%).

Digitalisasi perbankan tidak hanya membawa kemudahan bagi nasabah, tetapi juga menimbulkan sejumlah perubahan dan tantangan keamanan baru bagi instansi perbankan itu sendiri. Dalam mendukung upaya meningkatkan keamanan data nasabah dari tindak kejahatan cyber crime, Widya Security menyelenggarakan webinar Ngobrol Security (NgoSec) Episode 21 bertajuk “Perlindungan Keamanan Aplikasi Mobile Banking dari Modern Attacks”. Webinar ini menghadirkan Narasumber Sulistyoningsih, S.E., M.H. selaku Kasubdit V / Siber Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah.

 

Bank Sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE)

Jenis Layanan Perbankan Elektronik - NgoSec #21 Widya Security

Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) merupakan pihak yang menyediakan, mengelola, dan/atau mengoperasikan Sistem Elektronik secara pribadi maupun bersama-sama pada Pengguna Sistem Elektronik, yakni nasabah Bank itu sendiri. Sulistyoningsih, S.E., M.H. mengungkapkan bahwa Bank sebagai PSE memiliki tanggung jawab yang besar terhadap implementasi dan operasional Sistem Elektronik, termasuk pemrosesan data pribadi nasabah yang terkait dengan aktivitas transaksi keuangan melalui media elektronik.

Sulistyoningsih, S.E., M.H. menjelaskan bahwa Bank perlu memenuhi persyaratan sebagai penyelenggara layanan perbankan digital, contohnya memiliki penilaian kesehatan Bank dengan profil risiko peringkat 1 atau peringkat 2. Bank yang termasuk ke dalam kelompok Bank Umum berdasarkan kegiatan usaha yang paling sedikit juga dapat melaksanakan layanan perbankan elektronik. Selain itu, sangat penting untuk diperhatikan bahwa Bank wajib memiliki infrastruktur Teknologi Informasi dan manajemen pengelolaan TI yang memadai, meliputi:

Hardware (Perangkat Keras)

Hardware yang digunakan harus memenuhi aspek keamanan, interkonektivitas, dan kompatibilitas dengan sistem yang dikembangkan. Selain itu, layanan memiliki jaminan atas keberlanjutan operasional serta dukungan teknis dalam pemeliharaan sistem. 

Software (Perangkat Lunak)

Aspek software juga wajib terjamin atas keamanan dan keandalan operasi. Artinya tidak berisi instruksi lain yang bersifat melawan hukum, seperti malicious software (malware), virus, backdoor, trojan, dan sebagainya. 

Tenaga Ahli

Mayoritas kesalahan yang terjadi pada sistem berasal dari human error (kesalahan manusia), sehingga Bank perlu menyeleksi lebih ketat dalam memilih tenaga ahli yang kompeten dalam Cyber Security. Pengelolaan tenaga ahli dengan baik juga memiliki dampak dalam meningkatkan keamanan data nasabah.

 

Syarat Mencapai Cyber Security yang Mumpuni dalam Instansi Perbankan

Tindak Pidana terkait Digitalisasi Perbankan - NgoSec #21 Widya Security

Penerapan cyber security merupakan tindakan terbaik bagi setiap perusahaan Bank yang menyediakan layanan perbankan digital. Oleh karena itu, Sulistyoningsih, S.E., M.H. menjelaskan beberapa praktik keamanan yang menjadi syarat mencapai cyber security yang baik bagi Bank.

Prioritaskan Aset Informasi dan Risikonya

Lakukan penilaian risiko terhadap sistem yang digunakan secara berkala untuk menetapkan kemungkinan insiden yang dapat membahayakan keamanan aset informasi nasabah maupun aset vital lainnya.

Libatkan Semua Pihak

Cyber security adalah tanggung jawab seluruh pihak, baik Penyelenggara Sistem Elektronik maupun Pengguna Sistem Elektronik. Sehingga, Bank juga memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi setiap pengguna atau nasabah dalam menghadapi maupun mencegah.

Berlatih Menghadapi Insiden Cyber Crime

Ketangg setiap tenaga ahli ternyata menjadi fokus utama Bank untuk menghadapi cyber crime. Melalui pelatihan cyber security, merupakan tindakan yang tepat untuk tetap mempertahankan kompetensi tenaga ahli.

Memperkuat Cyber Security terhadap Aset Vital Bank

Sistem yang digunakan Bank harus dijamin keamanannya dalam upaya menjaga aset vital dari kebocoran. Setiap perusahaan Bank wajib menguji kerentanan keamanan sistem secara mendalam melalui Vulnerability Assessment and Penetration Testing (VAPT). Selain meningkatkan proteksi pada sistem, Bank telah memenuhi salah satu persyaratan standar keamanan informasi, seperti ISO 27001 dan PCI DSS.

Ngobrol Security (NgoSec) #21 Widya Security

Perkembangan teknologi di era industri 4.0 telah mengubah seluruh kebiasaan, baik kebiasaan nasabah dalam bertransaksi maupun kebiasaan pelaku cyber crime dalam menyerang. Melalui rangkaian webinar NgoSec #21 “Perlindungan Keamanan Aplikasi Mobile Banking dari Modern Attacks”, diharapkan dapat memberikan literasi digital yang mumpuni bagi perusahaan perbankan mengenai pentingnya penerapan cyber security yang baik terhadap layanan perbankan digital.