Tren Ancaman Siber Keuangan dalam Bidang Cybersecurity

Tren Ancaman Siber Keuangan dalam Bidang Cybersecurity Artikel ini membahas tren ancaman siber di sektor keuangan dan bagaimana melindungi diri dari ancaman tersebut.

Tren Ancaman Siber Keuangan dalam Bidang Cybersecurity

Widya Security adalah perusahaan cyber security asal Indonesia yang berfokus pada penetration testing. Dalam dunia digital saat ini, ancaman siber menjadi masalah utama, terutama di sektor keuangan. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang tren ancaman siber yang terus berkembang, serta bagaimana Anda bisa melindungi diri dan organisasi Anda dari serangan ini.

1. Pengenalan tentang Ancaman Siber

Ancaman siber adalah setiap aktivitas yang berusaha untuk merusak, mencuri, atau mengubah data di sistem komputer. Ancaman ini sering kali ditujukan kepada industri keuangan karena daya tarik dan nilai data yang mereka miliki.

1.1 Jenis-Jenis Ancaman Siber

  • Phishing: Usaha untuk mencuri informasi sensitif, biasanya melalui email yang tampak asli.
  • Ransomware: Malware yang mengenkripsi data dan meminta tebusan untuk membukanya.
  • Data Breaches: Kejadian di mana informasi sensitif dicuri atau diakses tanpa izin.

2. Tren Ancaman Siber di Sektor Keuangan

Pada tahun 2025, diprediksi akan ada lonjakan serangan siber di sektor keuangan, dengan estimasi sekitar 2 miliar serangan terjadi sepanjang tahun. Ini adalah peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

2.1 Data Statistik

Tipo AncamanPersentase KenaikanKeterangan
Ransomware81%Serangan meningkat dari 2023 ke 2024.
Phishing58.2%Peningkatan serangan phishing di tahun yang sama.

3. Dampak Ancaman Siber pada Keuangan

Ancaman ini tidak hanya merugikan data tetapi juga dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan. Menurut pentingnya solusi canggih untuk mempertahankan sektor keuangan sangat diperlukan.

3.1 Kerugian Finansial

  • Kerugian total akibat kejahatan siber diprediksi mencapai USD 10,5 triliun pada tahun 2025.
  • Di Indonesia, estimasi kerugian mencapai Rp 500 triliun.

4. Strategi Menghadapi Ancaman Siber

Untuk melindungi diri dari ancaman ini, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil:

  1. Mempersiapkan Infrastruktur Keamanan: Pastikan bahwa sistem keamanan Anda terupdate dan dilengkapi dengan teknologi terbaru.
  2. Pendidikan dan Pelatihan: Adakan pelatihan untuk semua anggota tim tentang cara mengidentifikasi ancaman siber.
  3. Audit Keamanan: Lakukan audit keamanan secara berkala dan perbaiki kerentanan yang ada.

5. Kesimpulan

Tren ancaman siber dalam bidang keuangan terus meningkat dan menjadi perhatian serius. Dengan memahami berbagai ancaman yang ada dan menerapkan langkah-langkah untuk menghadapinya, Anda dapat melindungi diri dan organisasi Anda dari kerugian yang diakibatkan oleh serangan siber.

Takeaways

  • Ancaman siber khususnya di sektor keuangan akan terus meningkat.
  • Penting untuk melatih dan mempersiapkan tim Anda.
  • Selalu perbarui sistem keamanan Anda untuk menghadapi berbagai jenis ancaman.

Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang keamanan siber, pertimbangkan untuk melihat layanan training dan Penetration Testing yang ditawarkan oleh Widya Security.

Digital Payment Jadi Target? Simak 5 Tips Untuk Melindunginya

digital payment jadi target serangan

Perkembangan teknologi yang semakin pesat, membawa dampak positif bagi seluruh aspek kehidupan. Salah satu inovasi yang paling mencolok dan berpengaruh dalam kehidupan kita sehari-hari adalah digital payment atau pembayaran digital. Terbentuk dari adanya perkembangan teknologi, digital payment menjadi solusi terbaik dalam melakukan transaksi yang mudah dan aman. Tidak lagi terpaku pada uang tunai, transaksi kini dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, cukup dengan beberapa bantuan internet dan beberapa aplikasi pembayaran. Namun, digital payment juga membawa dampak negatif seperti munculnya serangan siber yang dapat merugikan banyak pihak pengguna digital payment.

Apa Itu Digital Payment?

Digital payment adalah salah satu metode transaksi jual beli non tunai dengan menggunakan bantuan internet atau aplikasi pembayaran. Dengan menggunakan metode ini, pengguna dapat melakukan berbagai transaksi secara online, seperti membayar tagihan, berbelanja, atau mengirim uang. 

Pembayaran digital menawarkan kemudahan dan keamanan, karena transaksi dapat diselesaikan dengan cepat tanpa memerlukan uang tunai atau kartu fisik. Selain itu, metode ini sering dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan untuk melindungi data pengguna sehingga dapat memastikan transaksi berjalan dengan aman.

Ancaman Siber yang Sering Menyerang Digital Payment

Pencurian Identitas

Pencurian identitas menjadi salah satu ancaman siber yang sering mengancam. Penyerang dapat mencuri informasi pribadi seperti nama, alamat, no rekening, maupun data pribadi lainnya yang digunakan pengguna untuk melakukan transaksi tanpa izin. Data tersebut akan digunakan penyerang untuk untuk membuka rekening baru atas nama pengguna atau bahkan mencuri uang dari rekening lama dari pengguna tersebut..

Peretasan Akun

Peretasan akun kini menjadi salah satu ancaman yang sering terjadi pada digital payment. Penyerang akan melakukan peretasan akun setelah mengetahui data pribadi korban. Dengan peretasan akun, penyerang dapat mengambil alih akun pengguna, sehingga pengguna tidak dapat mengakses akun tersebut. Biasanya, setelah melakukan peretasan, penyerang akan mengambil sejumlah uang dari rekening korban, atau membuat rekening baru atas informasi pribadi korban.

Phising

Phising dapat menjadi senjata penyerang dalam menyerang digital payment. penyerang akan mengirimkan email atau pesan teks palsu yang tampaknya berasal dari sumber yang sah, seperti bank atau pemroses pembayaran. Pesan-pesan ini sering kali berisi tautan atau lampiran yang mengarahkan penerima ke situs web jahat, di mana mereka akan diminta memasukkan informasi pribadi, seperti detail kartu kredit, atau kata sandi. 

Inilah 5 Tips Mencegah Ancaman Siber Pada Digital Payment

Perbarui Sistem Secara Rutin

Pastikan aplikasi digital payment diperbarui secara rutin. Pembaruan ini sering kali mencakup perbaikan keamanan sistem, sehingga keamanan sistem menjadi lebih kuat. Mengabaikan pembaruan dapat membuka celah bagi penjahat siber untuk mengeksploitasi kelemahan dalam sistem sehingga dapat merugikan pengguna.

Mengaktifkan Lapisan Keamanan

Pastikan Anda mengaktifkan lapisan keamanan seperti 2-Factor Authentication (2FA). Dengan mengaktifkan fitur lapisan keamanan, pengguna akan diminta memasukan verifikasi informasi pribadi sebelum mengakses akun. Dengan fitur tersebut, akan menyulitkan penyerang ketika ingin melakukan peretasan. Alasannya karena mereka tidak mengetahui informasi Anda ketika sistem meminta untuk melakukan verifikasi akun menggunakan informasi pribadi target.

Menggunakan Aplikasi Terpercaya

Pilih aplikasi digital payment yang terpercaya. Anda dapat melihatnya melalui penilaian pengguna lain sebelum Anda melakukan pengunduhan aplikasi. Hindari mengunduh aplikasi melalui tautan yang dikirim melalui pesan atau email, karena dikhawatirkan itu bagian dari tindakan phising. Aplikasi resmi biasanya memiliki fitur keamanan yang lebih baik dan diperbarui secara rutin untuk menanggulangi ancaman baru.

Jangan Gunakan Wifi Publik Untuk Transaksi

Saat menggunakan aplikasi untuk melakukan payment digital hindari menggunakan wifi publik. Dengan menghindari penggunaan wifi publik, pengguna dapat meminimalisir terjadinya ancaman siber seperti peretasan akun melalui perangkat yang tersambung dengan wifi. Dalam melakukan transaksi, sebaiknya pengguna menggunakan bantuan data internet pribadi untuk menghindari ancaman siber.

Gunakan Kata Sandi Kuat dan Unik

Penggunaan kata sandi yang  kuat dan unik dapat meminimalisir terjadinya ancaman siber dalam melakukan payment digital. Hindari menggunakan kata sandi yang mudah ditebak seperti nama atau tanggal lahir. Dalam membuat kata sandi, pengguna sebaiknya menggunakan kombinasi huruf, angka, maupun simbol unik yang susah untuk ditebak oleh orang lain.

Amankan Digital Payment dengan Penetration Testing!

Dalam melakukan perlindungan transaksi, bukan hanya tugas pengguna layanan saja. Namun, perusahaan penyedia layanan digital payment perlu memperhatikan sistem keamanan aplikasinya. Perusahaan dapat melakukan pentest aplikasi secara rutin atau dengan melakukan sosialisasi mengenai ancaman cyber security kepada pelanggan. 

Widya security sebagai perusahaan yang berfokus pada layanan siber, telah membantu lebih dari 30 klien untuk membantu mengamankan sistem perusahaan mereka. Widya security menyediakan layanan siber seperti penetration testing hingga cyber security training yang telah memiliki standar keamanan yang ada. Segera hubungi Widya Security untuk berdiskusi secara personal dengan tim kami mengenai layanan cyber security training melalui pesan WhatsApp