Tantangan dalam keamanan data
Keamanan data pribadi bukan sekadar enkripsi setiap data yang dimiliki, akan tetapi bagaimana mengelola data agar terlindungi dari serangan oleh pihak eksternal maupun kebocoran data yang berasal dari kelalaian manusia (human error). Hal ini karena integritas dan privasi data berisiko dari akses yang tidak sah, baik dari sumber eksternal maupun internal yang tidak memiliki wewenang. Sehingga, timbul tantangan dalam keamanan data, diantaranya sebagai berikut.
- Gangguan Komunikasi Data
Keamanan dalam berkomunikasi perlu diperhatikan untuk memastikan bahwa data tidak dapat diubah atau diakses selama proses transmisi berlangsung. Akan tetapi, ada kemungkinan serangan dari pihak ketiga yang dapat merusak data saat berada dalam jalur komunikasi yang sama.
- Pencurian Data/Kebocoran Data
Data harus ditransmisikan seaman mungkin, sehingga informasi yang bersifat rahasia tidak akan dicuri oleh pihak ketiga.
- Pemalsuan Identitas Pengguna
Pencurian identitas menjadi salah satu ancaman terbesar dalam internet. Pelaku mencoba untuk mendapatkan akses dengan mengatasnamakan informasi pengguna yang sudah dicuri sebelumnya.
- Kurangnya accountability
Administrator harus selalu memantau dan melacak aktivitas pengguna, seperti siapa yang melakukan operasi apa pada data. Sehingga mengurangi adanya aktivitas mencurigakan dari pengguna yang mungkin akan menjadi ancaman siber.
Siapa yang bertanggung jawab atas keamanan data?
Saat ini, sebagian besar perusahaan telah memanfaatkan teknologi cloud untuk menyimpan data-datanya. Umumnya, ada tiga pihak yang bertanggung jawab terhadap keamanan data pribadi, diantaranya:
- Penyedia layanan berbasis cloud
- Bisnis yang memanfaatkan layanan berbasis cloud
- Pengguna atau pelanggan bisnis tersebut
Namun, apabila terjadi kebocoran data, pihak yang terlibat dapat dipecah menjadi tiga, antara lain:
- Pengontrol atau pemilik data, biasanya merupakan bisnis yang memanfaatkan layanan berbasis cloud
- Pemegang data, merupakan layanan cloud
- Subyek data, merupakan pengguna atau pelanggan bisnis tersebut.
Maka dari itu, siapa yang bertanggung jawab dapat dilihat dari bagaimana masing-masing pihak mengelola datanya, karena sama-sama memiliki peran penting dalam mengamankan data. Misalnya, perusahaan bertanggung jawab atas bocornya data pribadi pengguna, namun tergantung pada keadaan dan bukti yang tersedia, pemegang data (layanan cloud) dapat dianggap menjadi pihak yang bertanggung jawab.
Bagaimana mengamankan data yang baik?
Apabila perusahaan kamu memiliki tingkat keamanan data yang rendah, maka berpotensi terkena serangan siber, seperti kebocoran data. Maka dari itu, kamu perlu mengambil langkah terbaik untuk mengurangi risiko kebocoran data. Tentu saja, jawabannya adalah Widya Security!
Widya Security adalah perusahaan yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada data perusahaan kamu, mulai dari data umum hingga data yang bersifat pribadi dan rahasia. Jangan khawatir, karena Widya Security memiliki tim yang sudah berpengalaman selama lebih dari 10 tahun di bidang cyber security dan telah tersertifikasi internasional. Widya Security memiliki layanan yang tepat untuk kamu, seperti menguji kerentanan dengan Vulnerability Assessment and Penetration Testing (VAPT), Cyber Security Training dan Certification untuk meningkatkan kompetensi karyawan pada bidang cyber security, serta pelayanan Cyber Security Consulting untuk kebutuhan konsultasi seputar cyber security. Segera hubungi kami melalui e-mail hi@widyasecurity.com atau melalui nomor telepon (0274) 5025965. Keamanan datamu adalah tugas kita, so Feel SAFE With Us!
*diambil dari pelbagai sumber